A. PENGERTIAN KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, cantik, elok dan molek.Keindahan identik dengan kebenaran segala yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan yang bersipat universal, yaitu keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu. Ia bersipat menyeluruh
Segala sesuatu yang yang mempunyai sipat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya.
Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “belum”Akar katanya adalam “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris menjadi kata “beatiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol”beloo”
Segala sesuatu yang yang mempunyai sipat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya.
Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “belum”Akar katanya adalam “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris menjadi kata “beatiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol”beloo”
Pengertian keindahan menurut para ahli :
1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
Dalam bahasa Rusia keindahan diistilahkan dengan kata “krasota” yang berarti suatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak mempunyai pengertian keindahan untuk musik.
2. Menurut Alexander Baumgarten (Jerman)
Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain juga dengan keseluruhan.
3. Menurut Sulzer
Yang indah itu hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
4. Menurut Winchelman
Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
5. Menurut Shaftesbury (Jerman)
Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis, karena itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan.
6. Menurut Humo (Inggris)
Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7. Menurut Hemsterhuis (Belanda)
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dalam waktu sesingkat-singkatnya.
8. Menurut Emmanuel Kant
Keindahan terdiri dari 2 segi, yaitu subjektif dan objektif.
9. Menurut al – Ghazzali
Hal yang paling indah ialah yang mempunya semua sifat-sifat perfeksi yang khas bagi karangan atau tulisan, seperti keharmonisan huruf-huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang menyenangkan.
Berdasarkan Herbert Read keindahan itu dipandang sebagai gejala-gejala yang tidak tetap sifatnya.
B. ESTETIKA (TEORI TENTANG KEINDAHAN)
Teori tentang keindahan dan seni dikembangkan dari pengertian estetika yang berarti “teori tentang ilmu pengindraan”, yang sesuai dengan pengertian etimologisnya.
Baumgarten (1735) yang sebagai filosof pertama memperlakukan estetika sebagai suatu bidang studi yang khusus. Beliau mengkhususkan penggunaan istilah “estetika” untuk teori tentang keindahan artistik, karena ia berpendapat seni sebagai perseptif perasaan yang khusus.
Aristoteles menggunakan istilah “puitik” dan “retorik” untuk teori keindahan artistik, yang dijadikan bagian khusus dari estetika oleh Baumgarten.
C. PERASAAN KEINDAHAN (SENSIBILITAS ESTETIS)
Manusia adalah makhluk berpikir atau homosapiens. Selain itu manusia juga merasa dan mengindra. Melalui panca indra manusia dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan sesuatu itu menyenangkan dan menggembirakan maka akan timbul perasaan puas. Tiap-tiap orang memiliki perasaan keindahan (kepekaan keindahan), yaitu kemampuan terpesona, tergerak oleh ciptaan yang indah, tidak acuh tak acuh, tetapi mengambil sikap (senang atau tidak senang).
Perasaan keindahan manusia itu tetap dari jaman ke jaman,antara manusia yang satu dengan manusia yang lain, baik pada orang primitif, modern, desa, kota, pria maupun wanita. Namun kualitasnya yang berbeda, disebabkan oleh lingkungan atau kebudayaan yang berbeda-beda itu. Watak perasaan keindahan (sensibilitas estetis) ini statis. Jadi dalam diri manusia terdapat dua unsur yaitu unsur statis dan dinamis.
Sumber referensi :
2. Buku ILMU BUDAYA DASAR yang disusun oleh M.HABIB MUSTOPO. Penerbit : USAHA NASIONAL, SURABAYA-INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar