Minggu, 27 November 2011

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A.  Pengertian Pandangan Hidup

Setiap manusia memiliki, pandangan hidup tersebut berupa kodrat, sehingga pandangan hidup mampu menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup adalah pertimbangan yang dijadikan sebuah pedoman, arahan, , pegangan, dan petunjuk hidup didunia. Pertimbangan itu muncul dari pemikirannya yang berdasarkan pengalaman.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan aslinya menjadi 3 macam, yaitu :
1.      Berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Berasal dari ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.      Berasal dari hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan, keempat unsur ini merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
B.   CITA-CITA

Cita-cita adalah suatu keinginan, harapan, dan tujuan yang ada dalam pikiran. Dimana keinginan, harapan, maupun tujuan ini merupakan sesuatu yang diinginkan untuk menggapai masa depan.
Cita-cita memiliki 3 faktor, yaitu :
1.      Faktor manusia
2.      Faktor kondisi
3.      Faktor tingginya cita-cita

C.   KEBAJIKAN
Kebajikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya kebajikan sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral.
Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk pribadi, manusia mampu menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Suara hati bisa dikatakan sebagai hakim bagi diri kita sendiri.
Suara hati selalu mengarahkan pada kebaikan, oleh sebab itu suara hati selalu mendesak orang untuk berbuat baik. Dan apabila seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut akan melakukan perbuatan baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah:
1.       Faktor pembawaan,
2.       Faktor lingkungan dan
3.       Pengalaman.

D.   USAHA
Usaha /perjuangan adalah suatu kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya,

Untuk bekerja keras manusia dibatassi oleh kemampuan. Karena keterbatasannya kemampuan itulah akan muncul perbedaan tingkat kemakmuran manusia satu dengan yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik atau keterampilan/keahlian.

E.   KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, terdapat 3 aliran filsafat yaitu :
1.      aliran naturalisme: hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu berasal dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada.

2.      aliran intelektualisme: dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan berpikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses.

3.      aliran gabungan: dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup.

F.    LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Kita harus memliki langkah-langkah berpandangan hidup, karena dengan langkah-langkah tersebut kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita dengan baik dalam kehidupan. Adapun langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Mengenal
2.      Mengerti
3.      Mengkhayati
4.      Meyakini
5.      Mengabdi
6.      Mengamankan


Sumber referensi:
1.      Digital book Universitas Gunadarma
2.      http://whaysworld.wordpress.com/2011/06/10/manusia-dan-pandangan-hidup/

MANUSIA DAN KEADILAN


A.   PENGERTIAN KEADILAN
Ketika belum lahir, manusia telah menuntut hak disekitar lingkungan, karena apabila tidak, maka manusia tidak akan bisa pula untuk meneruskan perjalanan hidup selanjutnya. Hak ini sangat dibutuhkan manusia guna mengarungi kehidupan di jagat raya ini, oleh sebab itu manusia sangat mendambakan keadilan.
Manusia itu hidup dalam keadaan berjuang kata Thomas Habbes, karena tanpa berjuang manusia akan dengan mudahnya dalam mengarungi kehidupan di muka bumi. Hidup merupakan hak utama dari sejumlah hak yang dimiliki oleh semua orang. Inilah yang kita sebut sebagai hak untuk hidup.
Menurut aristoteles, keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia, kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Keadilan secara umum adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dengan kewajiban. Maksudnya ialah kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban.

B.   KEADILAN SOSIAL

Keadilan sosial ini terdapat dalam pancasila yang berbunyi : “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Bung Hatta menguraikan sila tersebut ia mengatakan bahwa keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. 
Dalam ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila dicantumkan ketetapan seperti berikut :
Dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajibannya yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. 
Kemudian untuk mewujudkan keadilan social tersebut,perlu adanya perbuatan dan sikap  yang harus dipupuk :
1.      Adanya perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2.      Sikap adil tehadap sesama, menjaga keseimbangan antara hakdengan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3.      Sikap selalu member pertolongan terhadap orang yang membutuhkan.
4.      Sikap suka bekerja keras.
5.      Sikap menghargai karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuandan kesejahteraan bersama.

C.   MACAM-MACAM KEADILAN

1.      Keadilan moral
2.      Keadilan distributive
3.      Keadilan komulatif

D.   KEJUJURAN

Kejujuran berasaldari kata jujur yang berarti mengungkap sesuatu dengan kesungguhan tidak ada kepura-puraan dan sesuai dengan hati nurani dan dengan kenyataan yang ada. Sikap jujur harus di[elajari oleh setiap orang, karena kejujuran mampu mewujudkan keadilan, sedangkan keadilan menuntut kemuliaan abadi. Jujur memberikan kebenaran dan ketentraman hati.
Pada hakekatnya kejujuran dilandasi oleh kesadan moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya hak dan kewajiban, serta adanya rasa takut dengan kesalahan atau dosa. Kesadaran moral sendiri ialah tentang kesadaran diri setiap individu terhadap hal yang buruk ataupun yang baik.

E.   KECURANGAN

Kecurangan sangat identik dengan ketidakjujuran atau dapat disamakan dengan licik. Kecurangan ialah adanya rasa untuk memenuhi keinginan dengan cara yang tidak wajar. Biasanye kecurangn dilakukan karena ingin mendapatkan keuntungan tanpa tenaga atau usaha, keuntungan yang diperoleh nya tentu secara tidak wajar, keuntungan yang dia dapat biasanya keuntungan materi, sehingga apa yang diperbuat dengan kecurangan akan menyenangkan untuk pelaku namunakan merugikan untuk orang lain.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi tamak, serakah, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang hebat. Orang yang melakukan kecurangan biasanya tidak senang melihat orang yang lebih hebat dari dirinya.



 Sumber referensi:
1.      Buku ILMU BUDAYA DASAR yang disusun oleh M.HABIB MUSTOPO. Penerbit : USAHA NASIONAL, SURABAYA-INDONESIA
2.      Digital book Universitas Gunadarma 

Minggu, 30 Oktober 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN

  
A.   PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Manusia yang dalam banyak hal sudah dapat menguasai dunia, sebagian besar masih dipermainkan oleh rasa takut. Mereka tidak menyadari bahwa rasa takut itu dating dari khayalan sendiri. Daya khayal itu merasuk pada diri seseorang sehingga dapat menyebabkan gangguan jiwa yang disebut dengan PHOBIA. Perkataan ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti takut, sedangkan rasa takut itu sendiri merupakan suatu yang sangat perlu kita hindari dalam kehidupan ini. Rasa takut atau kuatir membuat kita berhati-hati menyeberang jalan, membuat kita merasa perlu memanggil ambulance jika ada kecelakaan, jadi rasa takut memperingatkan kita setiap adanya bahaya. Tetapi phobia adalah rasa takut yang terlalu dibesar-besarkan, di mana sebenarnya tidak ada perlunya.

APA YANG KAU TAKUTI?

Kita menjadi seorang phobia bila rasa takut telah meluap dan mempengaruhi kita secara tidak wajar. Penderitaan yang paling parah adalah mereka yang takut akan hal-hal atau keadaan yang biasa. Kita sering sadar bahwa yang kita takuti sama sekali tidak berbahaya tetapi kita masih merasa panik bila menghadapinya.
CLAUSTROPHOBIA DAN AGORAPHOBIA
Phobia ini adalah yang paling dikenal dan paling biasa. Claustrophobia adalah rasa takut pada ruangan tertutup, sesuatu yang agak mudah dimengerti dan dengan mana kita dapat bersimpati. Sedangkan agoraphobia lebih suka diterangkan dan dimengerti. Diperkirakan bahwa itu adalah rasa takut pada ruangan yang terbuka. Dalam bahasa Yunani kuno, agora berarti tempat pertemuan umum dan agoraphobia secara lebih jauh dapat diterangkan sebagai ketakutan akan tempat umum. Penderita agoraphobia takut pergi dan berada di antara orang banyak.

PHOBIA TERBANG
Banyak orang mengalami  suatu getaran atau tekanan bila mereka memakai tali pengaman di dalam pesawat terbang. Orang-orang takut terbang karena takut kecelakaan, atau takut tertutup dalam suatu ruangan, perasaan tinggi atau mereka tidak suka dengan perasaan bahwa mereka tidak dapat menguasai keadaan. Cara pengobatan ringan seperti  minuman keras atau obat penenang dapat membantu meringankan sedikit atau dengan anjuran dokter.

BAGAIMANA MELENYAPKAN RASA TAKUT?

1.      TAKUT AKAN HAL YANG BELUM TERJADI
Rasa takut adalah momok yang kita jadikan sendiri hingga berkuasa atas diri kita sendiri. Ia tidak lain adalah semacam benda yang tercipta dari cita-cita kita sendiri. Karena itu sebenarnya kita bisa juga meniadakannya.

2.      KEMBANGKAN KELEBIHAN, LUPAKAN KEKELIRUAN
Setiap orang mempunyai cacat dan kekurangan. Bahkan orang-orang yang cerdik pun tidak luput dari kekeliruan-kekeliruan. Bila kita semakin menghayati perjalanan hidup ini, kita pun akan semakin insyaf betapa banyak kesalahan-kesalahan, keteledoran-keteledoran yang telah kita lakukan. Namun demikian bukan berarti kita harus merenungkan kesalahan-kesalahan itu. Sebaliknya kita harus mempelajarinya dan mengusahakan menjadi sekecil mungkin. Kita tak perlu kuatir bahwa kita dapat menjadi manusia sempurna. Memang tak seorangpun manusia yang sempurna di atas dunia ini. Setiap orang mempunya kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

3.      SIKAPMU TERHADAP KEGAGALAN
Pengaruh kegagalan tergantung pada sikap kita terhadap kegagalan itu sendiri. Ia akan mempunyai pengaruh yang positif bila kita bersikap positif pula. Tapi ia akan berpengaruh negatif terhadap kita apabila kita bersikap negatif terhadapnya.

4.      JANGAN TERGESA-GESA
Sebuah resep untuk ketentraman hati yaitu jangan tergesa-gesa. Siapa yang melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa biasanya tidak dapat berlaku tenang pula. Ia akan sering melakukan kesilapan, dan membuang tenaga pikirannya dengan percuma. Sedangkan sikap tenang dan sabar akan besar faedahnya untuk menolong seseorang yang sedang dilanda bencana krisis.

5.      SIFAT BERANI
Ada lagi sifat yang sebaiknya kita miliki dalam hidup ini yaitu sifat pemberani, Sebab orang yang tidak pernah kehilangan sifat pemberaninya, walaupun bagaimana tidak dapat dipikul hancur. Berkali ia gagal, berkali pula ia bangun dan maju lagi. Bilamana kita telah memiliki sifat berani itu, walaupun hanya sedikit peliharalah dengan sebaik-baiknya. Dengan senantiasa berpikir yang berani, pujalah ia sebagai lambang cita-citamu. Pasti keberanian itu semakin lama semakin berkembang. Di dalam hal ini keinsyafan akan harga diri, kepercayaan pada diri sendiri, dan kesadaran adalah benih terpenting dalam membuka jalan keberanian.

FRUSTASI

Menurut Dr.Zakiah Daradjat, frustasi merupakan suatu proses yang menyebabkan orang merasa akan adanya hambatan terhadap terpenuhinya kebutuhan-kebutuhannya atau menyangka bahwa akan terjadi sesuatu hal yang menghalangi keinginannya.
Sedangkan menurut Dr.Kartini Kartono, frustasi merupakan suatu keadaan, dimana suatu kebutuhan tidak dapat terpenuhi dan tujuan tidak bisa tercapai. Jadi orang yang mengalami suatu hambatan atau hambatan dalam usahanya mencapai suatu tujuan.

PENYEBAB FRUSTASI

Frustasi dapat disebabkan dari luar yaitu keadaan lingkungan dari seorang anak. Misalnya ada hinaan atau cemoohan dari teman, sehingga dapat menyebabkan anak tersebut menjadi rendah diri atau minder dan akhirnya anak tersebut merasa takut untuk mempunyai teman yang banyak.

GEJALA FRUSTASI


Gejala dari frustasi umumnya anak selalu merasa tidak puas, kesal dan bingung. Selain itu depresi juga merupakan salah satu unsure gejala yang utama dari frustasi. Dimana depresi merupakan suatu reaksi psikologis yang unik, yang gejala-gejalanya sangat bervariasi. Hal yang dapat menyebabkan sesorang jatuh kedalam keadaan depresi, biasanya diawali perasaan kecewa, sedih atau kesal. Kemudian berlanjut dengan berbagai reaksi individual yang dapat berupa perasaan gelisah, cemas, tegang, dan bahkan bersifat apatis.
Menurut Dr.A.A.H.Watts dalam tulisannya yang berjudul “The Early Simptoms of Depression” menyebutkan tentang gejala-gejala awal depresi yang meliputi :
·         Perasaan lesu (loss of Energy)
·         Cemas (Anxicty)
·         Perasaan hati tidak menentu (Swing of Affect)
·         Perubahan ritme tidur (Change in Sleep Rytm)
·         Perubahan kebiasaan atau cara hidup (Change of Habit)

AKIBAT FRUSTASI
Akibat dari frustasi umumnya sering mengakibatkan diri anak tersebut menjadi menderita dan bahkan dapat berakibat fatal bagi hidup anak atau orang tersebut. Misalnya merasa kesepian, hal semacam ini sering dialami oleh anak-anak remaja yang gagal dalam bercinta. Seakan-akan tidak ada orang lain lagi yang bisa diajak berteman. Jika keadaan ini dibiarkan terus berlangsung dan tidak lekas diubah dengan suasana yang akrab dengan teman yang lain, lama kelamaan ia akan mengucilkan diri dari dunia ramai atau ia akan mengurung diri.



Sumber referensi :
2.      Buku ILMU BUDAYA DASAR yang disusun oleh M.HABIB MUSTOPO. Penerbit : USAHA NASIONAL, SURABAYA-INDONESIA

MANUSIA DAN KEINDAHAN



A.   PENGERTIAN KEINDAHAN

Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, cantik, elok dan molek.Keindahan identik dengan kebenaran segala yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan yang bersipat universal, yaitu keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu. Ia bersipat menyeluruh
Segala sesuatu yang yang mempunyai sipat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya.
Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “belum”Akar katanya adalam “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris menjadi kata “beatiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol”beloo”

Pengertian keindahan menurut para ahli :
1.      Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
Dalam bahasa Rusia keindahan diistilahkan dengan kata “krasota” yang berarti suatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak mempunyai pengertian keindahan untuk musik.
2.      Menurut Alexander Baumgarten (Jerman)
Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain juga dengan keseluruhan.
3.      Menurut Sulzer
Yang indah itu hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.

4.      Menurut Winchelman
Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.

5.      Menurut Shaftesbury (Jerman)
Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis, karena itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan.

6.      Menurut Humo (Inggris)
Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7.      Menurut Hemsterhuis (Belanda)
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dalam waktu sesingkat-singkatnya.
8.      Menurut Emmanuel Kant
                        Keindahan terdiri dari 2 segi, yaitu subjektif dan objektif.
9.      Menurut al – Ghazzali
Hal yang paling indah ialah yang mempunya semua sifat-sifat perfeksi yang khas bagi karangan atau tulisan, seperti keharmonisan huruf-huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang menyenangkan.
Berdasarkan Herbert Read keindahan itu dipandang sebagai gejala-gejala yang tidak tetap sifatnya.

B.   ESTETIKA (TEORI TENTANG KEINDAHAN)

Teori tentang keindahan dan seni dikembangkan dari pengertian estetika yang berarti “teori tentang ilmu pengindraan”, yang sesuai dengan pengertian etimologisnya.
Baumgarten (1735) yang sebagai filosof pertama memperlakukan estetika sebagai suatu bidang studi yang khusus. Beliau mengkhususkan penggunaan istilah “estetika” untuk teori tentang keindahan artistik, karena ia berpendapat seni sebagai perseptif perasaan yang khusus.
Aristoteles menggunakan istilah “puitik” dan “retorik” untuk teori keindahan artistik, yang dijadikan bagian khusus dari estetika oleh Baumgarten.

C.   PERASAAN KEINDAHAN (SENSIBILITAS ESTETIS)

Manusia adalah makhluk berpikir atau homosapiens. Selain itu manusia juga merasa dan mengindra. Melalui panca indra manusia dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan sesuatu itu menyenangkan dan menggembirakan maka akan timbul perasaan puas. Tiap-tiap orang memiliki perasaan keindahan (kepekaan keindahan), yaitu kemampuan terpesona, tergerak oleh ciptaan yang indah, tidak acuh tak acuh, tetapi mengambil sikap (senang atau tidak senang).
Perasaan keindahan manusia itu tetap dari jaman ke jaman,antara manusia yang satu dengan manusia yang lain, baik pada orang primitif, modern, desa, kota, pria maupun wanita. Namun kualitasnya yang berbeda, disebabkan oleh lingkungan atau kebudayaan yang berbeda-beda itu. Watak perasaan keindahan (sensibilitas estetis) ini statis. Jadi dalam diri manusia terdapat dua unsur yaitu unsur statis dan dinamis.


Sumber referensi :
2.      Buku ILMU BUDAYA DASAR yang disusun oleh M.HABIB MUSTOPO. Penerbit : USAHA NASIONAL, SURABAYA-INDONESIA

MANUSIA DAN CINTA KASIH


A.   PENGERTIAN CINTA KASIH

Cinta adalah sesuatu yang abstrak namun dapat dirasakan, sementara kasih adalah suatu perasaan sayang atau cinta. Cinta dan kasih memiliki pengertian yang hampir sama, namun sebenarnya cinta itu lebih mengandung sebuah perasaan, sementara kasih adalah sesuatu yang dapat diwujudkan dalam kenyataan yang muncul dari sebuah cinta.
Cinta kasih adalah suatu anugrah dari Tuhan berupa perasaan yang tulus tanpa adanya desakan atau paksaan. cinta kasih dimiliki semua orang, dan cinta kasih ini sangat luas, ada cinta kasih terhadap allah, cinta kasih terhadap rasulullah, cinta kasih terhadap orang tua, cinta kasih terhadap sesama, cinta kasih terhadap pasangan, dan lain sebagainya.
Dalam bukunya, Erich fromm, meyebutkan bahwa cinta itu memberi bukan menerima, memberi disini hal yang bersifat manusiawi, bukan materi. Menurut beliau cinta selalu menyatakan unsur-unsur yaitu :
1.      pengasuhan, contohnya: cinta kasih orang tua terhadap anaknya, dengan rasa cinta kasihnya mereka mengasuh anak dengan perasaan yang tulus.

2.      tanggung jawab, perbuatan manusia yang sukarela, contohnya: hubungan ibu dengan anak bayinya menunjukanpenyelenggaraan atas hubungan fisik.


3.      perhatian, tindakan yang mampu mengembangkan pribadi lain untuk membuka dirinya.

4.      Pengenalan, keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.    

Namun menurut Dr. Sarlito W. Sarwono cinta memiliki 3 unsur yaitu :
1.      Keterikatan, perasaan untuk bersama dengan seseorang.
2.      Keintiman, kebiasaan-kebiasaan yang menunjukan antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi.
3.      Kemesraan, adanya rasa kangen apabila jauh.

B.   TINGKATAN CINTA KASIH

Cinta memiliki tingkatan yakni :
1.     Cinta terhadap Allah :
Bentuk religius cinta adalah cinta terhadap Allah. Cinta tehadap Allah mempunyai sifat dan aspek yang berbeda sama banyaknya dengan cinta terhadap manusia dan dalam arti yang luas kita menentukan perbedaan-perbedaan yang sama.
Di dalam agama, Allah adalah mempunyai nilai yang tertinggi, kebaikannya begitu didambakan oleh setiap umatnya. Oleh sebab itu Allah bergantung pada apa kebaikan yang paling dirindukan oleh semua pribadi. Dari alasan tersebutmuncul pengertian konsep Allah harus dimulai dengan analisis struktur pribadi yang menyembah Allah.

2.      Cinta terhadap orang tua :
Cinta kasih orang tua begitu tulus kepada anaknya, mereka dengan tulus, mendidik, dan membesarkan anaknya dengan rasa tanggung jawab yang begitu besar, mereka menganggap anak adalah anugrah terbesar yang mereka miliki dari Allah sehingga mereka pun senang dan ikhlas untuk mengasuh dan membesarkan anaknya.          
Cinta kasih orang tua terhadap anaknya tidaklah ada duanya, karena orang tua selalu memberikan cinta kassihnya kepada anaknya, tak ada sedikitpun rasa untuk menyakiti seorang anaknya. Orang tua pun tak pernah mengharapkan sedikitpun balasan dari apa yang telah mereka lakukan. Oleh itu sebabnya orang tua merupakan tokoh terbaik dalam kehidupan.

3.      Cinta kasih terhadap diri sendiri :
Menurut Meister, “jika engkau mencintai dirimu, maka engkau mencintai setiap orang lain, daripada engkau mencintai dirimu sendiri, engaku tak akan benar-benar berhasil mencintai dirimu sendiri”. Dengan demikian setiap pribadi yang mampu mencintai dirinya sendiri, maka ia adalah pribadi yang besar, berbudi yang selain ia mencintai pribadinya sendiri, ia juga mencintai semua orang lain dengan sama.

4.      Cinta kasih terhadap pasangan :

Cinta terhadap pasangan biasanya terjadi pada saat masa remaja, saat itu lah perasaan remaja benar-benar dilanda rasa yang sangat luar biasa, rasa cinta itu muncul dengan sendiri, tanpa sebuah alasan apapun, rasa cinta itu  dilandaskan oleh perasaan yang tulus, sehingga rasa cinta mampu menerima pasangan dengan apaadanya, mampu menerima segala kekurangan juga kelebihan sehingga dapat saling melengkapi.


Sumber referensi :
1.      Digital book Universitas Gunadarma.
2.      Buku ILMU BUDAYA DASAR yang disusun oleh M.HABIB MUSTOPO. Penerbit : USAHA NASIONAL, SURABAYA-INDONESIA.

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR (IBD) DALAM KESUSASTERAAN


A.  PENDEKATAN KESUSASTERAAN

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugrahi akal pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah, oleh sebab itu manusia di tuntut untuk  mengapresiasikan diri. Manusia diberi akal dan pikiran untuk meneladani sastra dengan wujud pengenalan, kesenangan dan keseringan menulis agar manusia mempunyai daya tarik tersindiri dalam dunia sastra         
IBD semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. berasal dari bahasaLatin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena tidak bersifat normatif sehingga nilai-nilai yang disampaikannya pun lebih fleksibel baik secara isi atau pun cara penyampaiannya, dibandingkan dengan sastra, filsafat memiliki sifat normatif, sehingga filsafat sulit berkomunikasi.

B.   ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Prosa memiliki banyak istilah  seperti narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusasteraan Indonesia terdapat dua jenis prosa, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Prosa Lama meliputi :
§  Dongeng,
§  Hikayat, 
§  Sejarah, 
§  Epos, 
§  Cerita PelipurLara.
Prosa Baru meliputi :
§  Cerpen, 
§  Novel, 
§  Biografi, 
§  Kisah, 
§  Otobiografi.

C.   NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

Sebagai seni karya sastra langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan, kesenangan yang diperoleh dari pembaca akan dapat mengembangkan imajinasi untuk mengenal daerah lain, atau tempat yang asing.
2. Prosa fiksi memberikan informasi, fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat dalan ensiklopedia. Selain itu kita juga dapat belajar sesuatu tentang kehidupan masa kini, masa lalu, atau mungkin dimasa yang akan datang
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural, merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan, lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dari banyak individu.

D.  ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang estetik.
Keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.      Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora,perbandingan alegori sehingga membuat puisi menjadi segar, hidup, dan juga menarik.
2.      Kata-kata yang bermakna ganda
3.      Kata-kata berjiwa. Kata-kata yang berisi perasaan dan pengalaman jiwa sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata konotatif yaitu kata-kata yang telah ditambahkan dengan nilai rasa.
5.      Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.

Sumber referensi :
1.      Digital book Universitas Gunadarma