Konsep
kepribadian yang sehat sangat penting. Dengan kepribadian sehat dapat membantu
membuka potensi manusia supaya dapat mengaktualisasikan diri dan bakat-bakatnya
menjadi pribadi yang utuh dan sehat.
Allport
Allport
percaya bahwa kepribadian dewasa merupakan lebih fungsi dari masa sekarang dan
masa yang akan datang dari pada masa lampaunya .
Allport
menyatakan, melalui pemberian kasih sayang dan banyaknya keamanan terhadap bayi
mampu membuat pertumbuhan psikologis yang positif akan terjadi sepanjang
tingkat munculnya propium. Oleh sebab itu ibu sangat berperan penting bagi
perkembangan propium. sementara bila anak dibesarkan pemberian kasih sayang
yang, keamanan yang kurang serta agresif, penuh tuntutan maka pertumbuhan
psikologisnya akan berdampak buruk.
Karakteristik
kepribadian yang sehat menurut Allport
1. Manusia
yang sehat memiliki kebutuhan terus menerus akan sensasi-sensasi dan
tantangan-tantangan baru.
2. Mereka
tidak suka hal-hal yang rutin dan mencari pengalaman-pengalaman baru.
3. Mereka
mengambil resiko, berspekulasi, dan menyelidiki hal-hal baru.
4. Aktivitas
menghasilkan ketegangan.
5. Pengalaman-pengalaman
dan resiko yang menimbulkan tegangan, membuat manusia dapat tumbuh dan
berkembang.
6. Manusia
didorong kedepan oleh visi masa depan, tidak di kontrol oleh traumatik dan
konflik masa lalu.
7. Kebahagian
bukan merupakan suatu tujuan, tetapi kebahagiaan merupakan hasil dari
keberhasilan integrasi kepribadian dalam mengejar aspirasi-aspirasi dan tujuan.
8. Kepribadian
yang sehat “prinsip penguasaan dan kemampuan” (principle of mastery and
competence).
9. Proprium “Self” = sesuatu yang dimiliki seseorang
atau keunikan yang dimiliki sesorang. Proprium (atau self).
Allport
mengemukakan tujuh kriteria ynag merupakan pandangan-pandangan allport tentang
sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.
1. Perluasan
Perasaan Diri,
awalnya diri hanya berpusat pada
individu, namun ketika pengalaman bertumbuh maka diri bertambah luas meliputi
nilai-nilai dan cita-cita yang abstrak. Orang yang matang ialah orang yang
mengembangkan perhatian-perhatian dari luar dirinya, akan tetapi tidak hanya
berinteraksi dengan sesuatu di luar dirinya, namunhaus menjadi partisipasi yang
langsung dan penuh. Allport menamakan hal ini “partisipasi otentikyang
dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha mansia.”
2. Hubungan
diri yang hangat dengan orang-orang lain,
Allport membedakan menjadi dua macam kehangatan
dalam hubungan dengan orang lain, yakni kapasitas untuk keintiman, dan
kapasitas untuk perasaan terharu.
Orang
yang sehat secara psikologis mampu melihatkan keintiman (cinta) terhadap orang
tua, anak, partner, dan teman akrab. Yang dihasilkan dari kapasitas keintiman
yaitu suatu perasaan perluasan diri yang berkembang baik. Syarat bagi kapasitas
untuk keintiman ialah suatu perasaan identitas diri yang berkembang dengan
baik.
Perbedaan
antara hubungan cinta dengan orang-orang neurotis dengan orang sehat. Orang
neurotis pada dasarnya harus menerima cinta jauh lebih banyak dari pada
feedbacknya, sementara cinta orang-orang yang sehat ialah cinta yang tanpa
syarat, didak melumpuhkan atau mengikat.
Tipe
kehangatan kedua yaitu perasaan terharu adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar
manusia dan perasaan kekeluargaan. Orang sehat memiliki kapasitas untuk
memahami kesakitan –kesakitan, penderitaan-penderitaan, ketakutan-ketakutan,
dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia.
3. Keamanan emosional,
Kepribadian sehat meliputi beberapa kualitas,
kualitas yang utama ialah penerimaan diri. Kepribadian sehat mampu menerima
semua hal dari diri mereka, termasuk kelemahan kelemahan dan
kekurangan-kekurang tanpa menyerah secara pasif terhadap kelemahan dan
kekurangan tersebut. Orang-orang sehat
mampu hidup denga sedikit konflikdalam diri mereka terhadap masyarakat.
Kepribadian-kepribadian
yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia, dan mampu mengontrol emosi
mereka, sehingga emosi-emosi ini tidak mengganggu aktivitas-aktivitas antar
pribadi.
Kualitas
lain dari keamanan emosional ialah sabar terhadap kekecewaan”. Orang sehat mampu mengahadapi
kemunduran-kemunduran, mereka tak pernah menyerah diri pada kekecewaan, namun
pribadi yang sehat justru memikirkan cara-cara yang berbeda guna mengurangi
kekecewaan untuk mencapai tujuan-tujuan. Kekecewaan tidak melumpuhkan
kepribadian yang sehat sebagaimana hal ini terjadi pada orang-orang yang
neurotis.
4. Persepsi
realitas,
Orang-orang yang sehat memandang dunia
secara objektif. Mereka tidak percaya
bahwa setiap orang lain baik atau jahatmenurut prasangka pribadi terhadap
realitas. Sementara orang-orang yang neurotis kerapkali mengubah sesuai dengan
apa yang mereka inginkan dan butuhkan
5. Keterampilan
dan tugas-tugas,
Allport menekankan
bahwa keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan keterampilan dan bakat tertentu.
Menurutnya, orang yang sehat tidak akan tidak mengarahkan keterampilan pada
pekerjaan. Komitmen pada orang sehat begitu kuat sehingga mengantarkan mereka
pada kesanggupan menenggelamkan semua pertahanan yang berhubungan dengan ego
dan dorongan ketika terbenam dalam pekerjaan
Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan
perasaan kontinuitas hidup. Kematangan dan kesehatan psikologis tidak akan
tercapai tanpa melakaukan aktivitas yang penting dan melakukannya dengan penuh
dedikasi, komitmen, dan keterampilan – keterampilan.
6.
Pemahamn
diri,
Kepribadian
yang sehat mencapai suatu tingkat pemahan diri yang lebih dari pada orang yang
nerotis. Orang yang miliki suatu tingkat pemahaman diri (self-objectification)
yang tinggi tidak mungkin memproyeksikan kualitas negatif dirinya pada orang lain. Orang-orang yang
sehat terbuka pada pendapat-pendapat
orang lain dalam merumuskan gambaran diri yang objektif.
7.
Filsafat
hidup yang mempersatukan,
Orang-orang yang sehat melihat kedepan, didorong
oleh tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang. Orang-orang ini
mempunyai suatu perasaan akan tujuan, suatu tugas untuk bekerja sampai selesai
sebagai acuan kehidupan mereka.
Menurut Allport nilai-nilai sangat penting bagi
perkembangan suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Memiliki nilai-nilai yang
kuat, jelas memisahkan orang yang sehat dari orang yang neurotis.Suara hati
juga ikut berperan dalam suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Allport
berpendapat bahwa, terdapat perbedaan antara suara hati yang matang dan suara
hati yang tida matang atau neurotis. Suara hati yang matang adalah suatu
perasaan kewajiban dan tanggung jawab terhadao diri sendiri dan kepada orang
lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis, sedangkan suara
hati yang tidak matang sama seperti sura hati kanak-kanak yang patuh dan
membudak, penuh dengan pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa
kanak-kanak kedalam masa dewasa.
Carl Roger
Menurut
Roger, Orang yang sehat adalah
orang yang bisa
mengaktualisasikan dirinya. Rus dengan membantu dan mempertahankan
kebutuhan-kebutuhan jasmani dasarKecenderungan aktualisasi memungkinkan
organisme hidup terus dengan membantu dan mempertahankan kebutuhan-kebutuhan
jasmani dasar. Aktualisasi dapat memudahkan dan meningkatkan pematangan dan
pertumbuhan.
Tiga gambaran umum aktualisasi diri
1. Aktualisasi diri bukanlah merupakan keadaan yang
menetap, melainkan suatu proses yang kontinu.
2. Aktualisasi diri merupakan proses yang sukar bahkan
terkadang menyakitkan sehingga diperlukan keberanian untuk menjalaninya. Hal
ini juga menunjukkan bahwa orang yang mengaktualisasikan diri tidaklah
berbahagia di setiap masanya. Kebahagiaan itu akan timbul sebagai efek dari
aktualisasi diri ini.
3. Orang yang mengaktualisasikan diri adalah benar-benar
diri mereka sendiri dan tidak bersembunyi di balik topeng ataupun
menyembunyikan sebagian dari dirinya.
Roger memberikan lima tanda-tanda orang yang melakukan aktualisasi diri :
1.
Keterbuka pada pengalaman
Kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya
mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi dapat
menggunakannya dalam membuka esempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru.
Sebaliknya kepribadian defensif beroperasi menurut syarat-syarat penghargaan
adalah statis, tersembunyi dibelakang peran-peranan, tidak dapat menerima atau
bahkan mengetahui pengalaman-pengalaman tertentu. Orang yang berfungsi
sepenuhnya dapat dikatakan lebih emosional karena mereka mengalami banyak emosi
baik yang positif maupun negatif
2. Kehidupan eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya,
aktualisasi diri, akan hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan karena ia
terbuka pada setiap pengalaman. Pengalaman selalu dirasa segar dan baru. Ia
tidak akan beperasangka dan mudah menyesuaikan diri terhadap pengalaman
sehingga tidak harus memanipulasi apa yang dialaminya sehingga mereka dapat
dengan bebas berpartisipasi didalamnya.. Menurut Rogers, kehidupan eksistensial
ini merupakan ciri terpenting kepribadian yang melakukan aktualisasi
diri/keperibadian yang sehat.
3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Orang yang sehat akan terbuka pada
pengalaman sehingga ia menerima semua informasi yang ada, informasi dapat
berisi kebutuhan-kebutuhan, tuntutan-tuntutan sosial, ingatan-ingatan pada
situasi yang serupa pada masa sekarang. Individu yang sehat dapat membiarkan
seluruh organisme mempertimbangkan setiap hal, dari suatu situasi dengan. Faktor
emosional maupun intelektual, akan menyerap semua informasi yang diterima. Hal
ini menjadikannya dalam membuat keputusan dapat mempercayai organismenya
sendiri, intuisinya, impuls-impuls yang timbul seketika. Ia menjadi spontan
namun tidak terburu-buru (tidak mempertimbangkan konsekuensi tindakan). Ia
percaya dirinya sendiri.
4. Persaaan bebas
Orang yang sehat dapat memilih dengan
bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif
pikiran dan tindakan. Ia memiliki perasaan berkuasa secara peribadi mengenai
kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur
oleh tingkah laku keadaan atau peristiwa masa lampau. Karena merasa bebas dan
berkuasa, ia menjadi mampu melihat banyaknya pilihan dalam kehidupan dan mampu
melakukan pilihan-pilihan tersebut sesuai kehendaknya.
5. Kreativitas
Roger percaya bahwa, orang yang berfungsi sepenuhnya lebih
mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis
dalam kondisi lingkungan, mereka memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menggulangi
perubahan-perubahan traumatis.
Erich Fromm
Fromm melihat kepribadian hanya sebagai
suatu produk kebudayaan. Dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus di definisikan
menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya
individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Karena itu kesehatan
psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha masyarakat. Faktor kunci ialah
bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
-
Suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan,
kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan merintangi
pertumbuhan penuh dari setiap individu. Suatu masyarakat yang sehat membiarkan
anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lain, menjadi produktif yang
kreatif, mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan objektivitasnya dan
mempermudah timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya. Tetapi
apabila kekuatan-kekuatan sosial mencampuri kecenderungan kodrati untuk
pertumbuhan, akibatnya ialah tingkah laku irasional dan neurotis,
masyarakat-masyarakat yang sakit menghasilkan orang-orang yang sakit.
-
Fromm melukiskan hakikat keadaan manusia sebagai kesepian dan
ketidakberartian. Menurut Fromm, kita adalah makhluk yang unik dan kesepian.
Sebagai akibat evolusi kita dari binatang-binatang yang lebih rendah, kita
tidak lagi bersatu dengan alam, kita telah mengatasi alam. Tidak seperti
tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak terikat pada mekanisme-mekanisme
instinktif. Akan tetapi perbedaan yang sangat penting antara manusia dan
binatang yang lebih rendah terletak pada kemampuan kita akan kesadaran diri,
pikiran, dan khayal. Kita mengetahui bahwa kita akhirnya tidak berdaya, kita akan
mati, dan terpisah dari alam.
-
Dorongan Kepribadian yang sehat. Sebagai organisme yang hidup, kita
didorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan kelaparan,
kehausan, dan seks. Apa yang penting dalam mempengaruhi kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan
psikologis. Semua manusia sehat dan tidak sehat didorong oleh
kebutuhan-kebutuhan tersebut, perbedaan antara mereka terletak dalam cara
bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini dipuaskan. Orang-orang yang sehat memuaskan
kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan produktif. Orang-orang yang
sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan cara-cara irasional.
Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi
kebebasan dan keamanan.
1. Hubungan
Fromm percaya bahwa pemuasan kebutuhan
untuk berhubungan atau bersatu dengan orang-orang lain ini sangat penting untuk
kesehatan psikologis. Ada beberapa cara untuk menemukan hubungan. Beberapa cara
adalah destruktif (tidak sehat), dan cara-cara lainnya konstruktif (sehat).
Seseorang dapat berusaha untuk bersatu dengan dunia dengan bersikap tunduk
kepada orang lain, kepada suatu kelompok, atau kepada sesuatu yang ideal,
seperti Tuhan. Dengan menundukan diri, orang tidak lagi sendirian, tetapi
menjadi milik dari seseorang atau sesuatu yang lebih besar daripada dirinya
sendiri. Kemungkinan lain seseorang dapat berusaha untuk berhubungan dengan
dunia dengan menguasainya, dengan memaksa orang-orang lain tunduk kepadanya.
Cara yang sehat untuk berhubungan dengan dunia adalah melalui cinta. Cinta
memuaskan kebutuhan akan keamanan dan juga menimbulkan sesuatu perasaan
integritas dan individualitas. Fromm tidak mendefinisikan cinta semata-mata
dalam pengertian erotis, definisinya meliputi cinta orangtua terhadap anak,
cinta kepada diri sendiri, dan dalam pengertian yang lebih luas, solidaritas
dengan semua orang dan mencintai mereka.
2. Trasendensi
Fromm percaya bahwa dalam perbuatan
menciptakan (anak-anak, ide-ide, kesenian, atau barang-barang material) manusia
mengatasi kodrat eksistensi yang pasif dan aksidental, dengan demikian mencapai
suatu perasaan akan maksud dan kebebasan. Menciptakan ialah cara ideal atau
sehat untuk melebihi keadaan binatang yang pasif yang tidak diterima oleh
manusia karena kemampuan pikiran dan daya khayalnya. Tetapi apa yang terjadi
apabila seseorang tidak mampu menjadi kreatif ? kebutuhan akan transendensi
harus dipuaskan apabila tidak dengan suatu cara yang sehat maka dengan suatu
cara yang tidak sehat. Fromm percaya bahwa jalan lain untuk kreativitas ialah
destruktivitas. Destruktivitas , misalnya kreativitas, merupakan suatu
keterlibatan aktif dengan dunia. Inilah satu-satunya pilihan yang dimiliki
seseorang, yakni menciptakan atau membinasakannya, mencintai atau membenci,
tidak ada cara-cara lain untuk mencapai transendensi. Destruktivitas dan
kreativitas keduanya berakar secara mendalam pada kodrat manusia. Akan tetapi,
kreativitas merupakan potensi utama dan menyebabkan kesehatan psikologis.
3. Berakar
Cara yang ideal adalah membangun suatu
perasaan persaudaraan dengan sesama umat manusia, suatu perasaan keterlibatan,
cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan solidaritas dengan
orang-orang lain ini memuaskan kebutuhan untuk berakar, untuk berkoneksi da
berhubungan dengan dunia. Cara yang tidak sehat untuk berakar ialah dengan
memelihara ikatan-ikatan sumbang masa kanak-kanak dengan ibu. Sedikit banyak,
orang yang demikian tidak pernah sanggup meninggalkan rumah dan terus berpegang
teguh pada keamanan ikatan-ikatan keibuan. Ikatan-ikatan sumbang dapat meluas
melampaui hubungan anak-ibu dan memasukan seluruh kelompok keluarga. Dengan
mepertahankan ikatan-ikatan sumbang dalam setiap tingkat, seseorang menutup
pengalaman-pengalaman tertentu dan membatasi cinta dan solidaritas hanya untuk
beberapa manusia. Situasi ini tidak membiarkan perhatian, pembagian, dan
partisipasi penuh dengan dunia pada umumnya yang merupakan suatu syarat untuk
kesehatan psikologis. Seseorang yang hanya mencintai beberapa orang, yang
merasakan suatu perasaan persaudaraan dengan suatu bagian kemanusiaan yang
terbatas, tidak sanggup mengembangkan seluruh potensi manusianya.
4. Perasaan identitas
Manusia juga membutuhkan suatu perasaan
identitas sebagai individu yang unik, suatu identitas yang menempatkannya
terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasannya tentang dia, siapa dan apa.
Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan ini adalah individualitas, proses
dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu tentang identitas diri.
Sejauh mana kita masing-masing mengalami suatu perasaan yang unik tentang diri
(selfhood) tergantung pada bagaimana kita berhasil memutuskan iaktan-ikatan
sumbang dengan keluarga, suku, atau bangsa kita. Orang-orang dengan perasaan
individualitas yang berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih
mengontrol kehidupan mereka sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh
orang-orang lain. Dengan cara ini, identitas ditentukan berdasarkan
kualitas-kualitas suatu kelompok, bukan berdasarkan kualitas-kualitas diri.
Dengan melekat pada norma-norma, nilai-nilai, dan tingkah laku
kelompok-kelompok itu, seseorang benar-benar menemukan semacam identitas.
5. Kerangka orientasi
Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi
adalah pikiran, yakni sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan suatu
gambaran realistis yang objektif tentang dunia. Yang terkandung dalam hal ini
ialah kapasitas untuk melihat dunia (termasuk diri) secara objektif, untuk
menggambarkan dunia dengan tepat dan tidak mengubahnya dengan lensa-lensa
subjektif dari kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan orang sendiri. Fromm
sangat mementingkan persepsi objektif tentang kenyataan. Semakin objektif
persepsi kita, semakin juga kita berhubungan dengan kenyataan, jadi semakin
matang dan semakin tangkas pula kita dalam menanggulangi dunia luar. Pikiran
harus dikembangkan dan diterapkan dalam semua segi kehidupan. Suatu yang kurang
ideal dalam membangun suatu kerangka orientasi adalah lewat irasionalitas. Hal
ini, meyangkut suatu pandangan subjektif tentang dunia, peristiwa-peristiwa,
dan pengalaman-pengalaman dilihat tidak menurut apa adanya tetapi menurut apa
yang diinginkan orang terhadapnya. Tentu saja, suatu kerangka subjektif juga
memberikan suatu gambaran dunia. Meskipun kerangka subjektif mungkin merupakan
khyalan tetapi tetap riil bagi individu yang mempertahankannya. Fromm menyebut kepribadian yang sehat
adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat
penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”,
Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan
yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional,
dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa didunia
dan terhadap diri.
Menjadi produktif berarti orang
menggunakan semua tenaga dan potensinya. Kata “produktif” mungkin menyesatkan
karena kita cenderung memikirkan kata itu dalam pengertian manghasilkan sesuatu
seperti barang-barang material, karya-karya seni atau ide-ide. Fromm
mengartikan kata itu jauh lebih luas daripada ini. Mungkin berguna kalau
memikirkan produktivitas itu sinonim dengan berfungsi sepenuhnya,
mengaktualisasikan diri, mencintai, keterbukaan, dan mengalami. Orang-orang
sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan
menjadi semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas
mereka.
Kepribadian Produktif menurut Fromm:
1) Cinta yang produktif,
Karena cinta yang produktif menyangkut
empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan.
Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka),
sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan
dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk
orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka
juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima
individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk
menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita
harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.
2) Pikiran yang produktif,
Pikiran yang produktif meliputi
kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh
perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi
olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan
yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh
ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.
3) Kebahagiaan,
Orang-orang yang produktif ialah
orang-orang yang berbahagia. Fromm menulis bahwa suatu perasaan kebahagian
merupakan bukti bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”.
Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm membedakan dua
tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis.
4) Suara hati.
Suara hati otoriter adalah penguasa dari
luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa
itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur
tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode
moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari
suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku
bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang
cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah
laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari
dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri
sendiri. Abraham Maslow
Menurut Maslow, setiap individu memiliki
potensi untuk berkembang (Personal growth). Dalam menjelaskan kebutuhan
manusia, Maslow membntuk hirarki kebutuhan menjadi:
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Rasa aman
3. Kebutuhan Kasih sayang
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Aktualisasi Diri
Setiap individu tidak didorong oleh lima
kebutuhan pada saat yang sama. Hanya salah satu kebutuhan sangat penting dalan
setiap momen tertentu, setiap kebutuhan akan mencapai kenaikan level, bila
level terendah telah terpuaskan.
Kepribadian normal ditandai oleh unitas,
integrasi, konsistensi, dan koherensi. Organisasi adalah keadaan normal, dan
disorganisasi berarti patologik.
Organisme dapat dianalisis dengan
membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang dapat dipelajari dlam
isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yang tidak terdapat dalam
bagian-bagian.
Organisme memiliki satu drive yang
berkuasa, yaki aktualisasi diri (self actualization). Orang berjuang tanpa
henti (continuous) untuk merealisasi potensi inheren yang dimilikinya pada
ranah mana pun ynag terbuka baginya.
Pengaruh lingkungan eksternal pada
perkembangan normal bersifat minimal. Potensi organisme, jika bisa terkuak di
lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian yang sehat dan integral.
Penelitian yang komprehensif terhadap satu
orang lebih berguna daripada penelitian ekstensif terhdap banyak orang mengenai
fungsi piskologis yang diisolir.
Kebutuhan dasar disebut deficiency need.
Karena kegagalan untuk memuaskan kebutuhan dasar mengakibatkan individu
merasakan kekurangan sesuatu.
Kebutuhan meta disebut being need. Karena
kebutuhan memberikan sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang,
dalam bentuk kesehatan yang lebih baik, usia panjang, dan memperluas efisiensi
biologis. Perbedaan kepuasan
antara kebutuhan dasar dengan kebutuhan meta: kebutuhan yang lebih rendah hanya
menghasilkan kepuasan biologis. Sedangkan kebutuhan yang lebih tinggi memberi
kepuasan biologis dan psikologis karena menghasilkan kebahagiaan yang mendalam,
kedamaian jiwa, dan kebutuhan kehidupan batin.
Kebutuhan
yang lebih tinggi bersifat lebih kompleks, maksudnya kepuasan pada kebutuhan
yang lebih tinggi melibatkan lebih banyak persyaratan dan lebih kompleks dibanding
kepuasan pada tingkat yang lebih rendah. Misalnya, usaha memperoleh aktualisasi
diri memerlukan prasyarat: semua kebutuhan sebelumnya telah dipuaskan dan
melibatkan tingkah laku yang lebih rumit dan canggih dibanding usaha mendapat
makanan. Kebutuhan fisiologis
bersifat homeostatis maksudnya, yt : umumnya kebutuhan fisiologis
bersifat homeostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) seperti
makan, minum, serta kebutuhan istirahat dan seks. Kebutuhan fisiologis ini
sangat kuat, dalam keadaan absolut, semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang
mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
Kegagalan memenuhi kebutuhan ditunjuk
sebagai penyebab utama psikopatologi, karena pengalaman kasih
sayang anak-anak menjadi dasar perkembangan kepribadian yang sehat. Gangguan
penyesuaian bukan disebabkan oleh frustasi keinginan sosial, tetapi lebih
karena tidak adanya keintiman psikologik dengan orang lain.
Ciri-ciri pribadi yang sehat menurut Abraham maslow:
1. Menerima realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat sehat mengamati
objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif, teliti
terhadap arang lain, mampu menemukan denagn cepat penipuan dan ketidakjujuran.
Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka sendiri serta
tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau prasangka-prasangka.
Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat
mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri, memaksa dunia
untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan dan
nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin
baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuyk mencapai
kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi efisien secara
intelektual.
2. Menerima diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri
menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa
keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banayk
memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki
kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau
merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut. Karena orang-orang sehat ini begitu
menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri
mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku
bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang neurotis
dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas kelemahan-kelemahan dan
kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga mereka mengalihkan
waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
3. Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak
dibuat-buat
Pengaktualisasian diri bertingkah laku
secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Kita dapat mengatakan bahwa
orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat
mereka.
Dalam situasi dimana ungkapan perasaan
yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut
tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu.
Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka
tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan
dan adapt-adat social. Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh hormat kepada
kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh orang-orang yang
sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi pula mereka sendiri
adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta tidak konvensioanal
dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
4. Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada
perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri
mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwa pekerjaan itu tentu saja cocok
untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu,
sesuatu yang harus mereka lakuakn tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk
mendapat penghasilan.
Mereka tidak melakukan pekerjaan untuk
mendapatkan uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena pekerjaan itu
memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan kemampuan-kemempuan
mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat potensi mereka yang
paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang diri mereka siapa dan
apa.
5. Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada
orang lain
Orang-orang yang mengaktualisasikan diri
memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak
tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian
mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka
sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka sendiri.
Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya
snagat emosional tergantung pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka
tidak mampu menghasilkan untuk diri mereka.
6. Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi
secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-kepribadian
yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi
menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian.
Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan orang-orang yang sehat mungkin
hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu ketenangan
dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehay sebagai
malapetaka.
7. Menghargai dan terbuka akan
pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu
bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan suatu perasaan
kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus
atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai
akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa berterima kasih
terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8. Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan
diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan
meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak semua
pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang
ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi
pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki
pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan
mungkin sering kali terjadi setiap hari.
9. Memiliki identitas sosial dan minat sosial
yang kuat
Pengaktualisasian diri memiliki perasaan
empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu
keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah anggota dari satu keluarga
(manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap anggota lain
dalam keluarga.
Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa
mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada orang-orang lain dan
bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka
mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang
lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat memahami dan
memaafkannya.
10. Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat
dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa
yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih
dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
Meskipun orang- orang yang akrab dengan
mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar terhadap
orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan kejam
terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
Cinta mereka bukan cinta yang egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
11. Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan menerima
semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat pendidikan, golongan
politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap mendengarkan atau
belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.
12. Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh
Dapat membedakan dengan jelas antara
sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih penting
daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik
dan buruk, benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau
tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti
antara benar dan salah menurut keuntungannya.
13. Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat menertawakan
3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan seseorang merasa sakit, humor
superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari orang lain
atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan
suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul. Humor pengaktualisasi-pengaktualisasi
diri bersifat filosofis, humor yang menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi
bukan kepada seseorang yang khusus. Humor ini kerap kali bersifat intruktif,
yang dipakai langsung kepada hal yang dituju dan juga menyimpulkan tertawa
14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
Kreatifitas merupakan suatu sifat yang
diharapkan seseorang dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri mereka adalah
asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian
menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap,
suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita
mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah
selesai dari suatu karya seni.
15. Memiliki integritas tinggi yang total
Pengaktualisasi – pengaktualisasi diri
dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan dengan baik pengaruh-
pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut cara- cara tertentu.
Akan tetapi mereka tidak terus terang menenrang kebudayaan. Daftar
kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin tampaknya seperti suatu
pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari kepribadian yang sangat sehat.
Carl Gustav Jung
Dalam pendekatannya terhadap kepribadian
Jung menyatakan bahwa kekuatan-kekuatan ketidaksadaran yang lebih dalam dan
tersembunyi bukan hanya pengalaman yang dikumpulkan manusia dalam hidup, tetapi
juga pengalaman-pengalaman yang telah dikumpulkan oleh semua anggota spesies
manusia dan nenek moyang binatangnya. Setiap manusia punya Persona tetapi,
persona bias menjadi bumerang dan berbahaya jika individu yakin dan persona
yang dipakainya itu adalah kodrat dirinya= tidak sehat.
Menurut jung, aspek psikis terdiri dari
beberapa komponen, ialah: ego, yaitu jiwa
sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-ingatan, dan pikiran-pikiran
sadar. alam bawah sadar personal,
yaitu bentukan pengalaman tertentu yang di represi karena terlalu lemah untuk
menciptakan kesan. Dan, alam bawah sadar
kolektif, merupakan fondasi ras yang diwariskan dalam keseluruhan struktur
kepribadian, alam bawah sadar kolektif berisikan arketipe. Arketipe sendiri ialah suatu bentuk pikiran (ide) universal
yang mengandung unsur emosi yang besar. Arketipe mencakup beberapa hal, diantairanya:
persona, shadow, anima-animus dan self.
-
Persona secara harafiah berarti topeng. Pesona merupakan peranan yang
diberikan masyarakat kepada seseorang yang diharapkan dimainkan dalam hidupnya.
Tujuannya ialah untuk menciptakan kesan tertentu kepada orang lain, namun
seringkali pesona melupakan hakikat yang sebenarnya.
-
Shadow adalah arketipe bayang-bayang yang mengakibatkan munculnya perasaan
dan tindakan yang yang tidak menyenangkan.
- Anima adalah sisi feminin seorang laki-laki, sedangkan animus adalah sisi
maskulin dari seorang perempuan.
- Self adalah arketipe yang paling penting. Diri adalah suatu tujuan yang
terus-menerus diperjuangkan orang tetapi jarang tercapai. Menurut jung arketipe
ini tidak akan tampak sebelum orang mencapai usia paruh baya.
Menurut Jung, Manusia sehat adlah:
1. integrasi diri sebagai ungkapan diri, kepribadian di
integrasikan dan diharmoniskan sehingga semuanya dapat diungkapkan, integrasi
dan ungkapan diri merupakan bagian sentral dari kesehatan psikologis.
2. Penerimaan dan toleransi terhadap kodrat manusia, karena mereka begitu
terbuka kepada ketidaksadaran kolektif maka orang-orang yang terindividuasi
memiliki kesadaran dan toleransi yang lebih besar terhadap kondisi manusia.
3. Mampu menerima apa yang tidak
diketahui dan misterius, karena mereka tidak lagi semata-mata makhluk pikiran,
maka mereka dapat menerima dalam kesadaran, ketidaksadaran faktor-faktor
irasional.
4. Memiliki kepribadian yang universal, karena tidak ada lagi satu segi
kepribadian (sikap, fungsi, atau sisi dari arketipe) yang dominan, maka
keunikan individu hilang. Victor Frankl
Menurut Frakl, pribadi sehat adalah
pribadi yang mampu menentukan makna hidup. Teori tentang kodrat manusia yang
berasal dari lomographybibangun atas tiga tiang: kebebasan kemauan, kemauan
akan arti, dan arti kehidupan. Frankl menentang teori tentang kondisi manusia
yang ditentukan dari instink biologis dan konflik masa lalu melainkan
tergantung dari kebebasan individu dalam menentukan pilihan.
Menurut Frakl, individu yang sehat ialah
individu yang mampu menemukan dan mendapatkan pengertian yang sangat penting
mengenai arti dan maksud dalam kehidupan. Lomotherapy mengemukakan tiga cara
bagaimana kita memberikan arti bagi kehidupan : (1) dengan memberi kepada dunia
lewat ciptaan, (2) dengan sesuatu yang kita ambil dari dunia dalam pengalaman,
(3) dengan sikap yang kita ambil terhadap penderitaan.
Menurut Frankl, hakekat dari eksistensi manusia
terdiri dari 3 faktor, yaitu:
1.
Spiritualitas. Spiritualitas adalah suatu konsep
yang sulit dirumuskan, tidak dapat direduksikan, tidak dapat diterangkan dengan
istilah – istilah material, meskipun dapat dipengaruhi oleh dunia material,
namun tidak dihasilkan atau disebabkan oleh dunia material itu. Menurutnya
lebih baik jika dapat dipikirkan sebagai roh atau jiwa.
2.
Kebebasan. Adanya suatu keadaan dimana manusia
tidak didikte oleh faktor – faktor non spiritual, insting, warisan kita yang
khusus atau kondisi lingkungan.
3.
Tanggung jawab. Tidak cukup merasa bebas untuk memilih
namun manusia juga harus menerima tanggung jawab terhadap pilihan tersebut.
Logotherapy mengingatkan manusia terhadap tanggung jawab dengan kalimat
berikut, “Hiduplah seolah – olah anda hidup untuk kedua kalinya, dan bertindak
salah untuk pertama kalinya kira – kira demikian anda bertindak sekarang.”
Frankl tidak menyajikan suatu daftar dari sifat-sifat
kepribadian
yang sehat. Akan tetapi, secara umum dapat dikatakan
orang-orang macam apakah mereka itu :
1.
Mereka bebas memilih tindakan mereka sendiri
2.
Mereka secara pribadi bertanggung jawab terhadap tingkah laku hidup mereka
dan sikap yang mereka anut terhadap nasib mereka
3.
Mereka tidak ditentukan oleh kekuatan-kekuatan di luar diri mereka
4.
Mereka telah menemukan arti dalam kehidupan yang cocok dengan mereka
5.
Mereka secara sadar mengontrol kehidupan mereka
6.
Mereka mampu mengungkapkan nilai-nilai daya cipta, nilai-nilai pengalaman,
atau nilai-nilai sikap
7.
Mereka telah mengatasi perhatian terhadap diri
Ada beberapa sifat lain dari kepribadian-kepribadian yang sehat, di
antaranya:
1.
Mereka berorientasi ke masa depan, diarahkan pada tujuan-tujuan dan
tugas-tugas yang akan datang.
2.
Komitmen terhadap pekerjaan. Salah satu cara untuk memperoleh arti dari
kehidupan adalah dengan nilai-nilai daya cipta, memberi sesuatu kepada dunia,
dan nilai ini dengan sangat baik diungkapkan melalui pekerjaan atau tugas
seseorang.
3.
Kemampuan memberi dan menerima cinta. Apabila kita dicintai, kita menjadi
orang yang sangat diperlukan dan tidak dapat diganti. Apabila kita mencintai,
kita dapat membuat orang yang dicintai sanggup merealisasikan potensi-potensi
yang belum dimanfaatkan dengan menyadarkan mereka tentang potensi mereka untuk
menjadi apa.
Sumber :
Schultz, Duane. 1991.
Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat.
Yogyakarta : Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar