Minggu, 30 Oktober 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN

  
A.   PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sanskerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Manusia yang dalam banyak hal sudah dapat menguasai dunia, sebagian besar masih dipermainkan oleh rasa takut. Mereka tidak menyadari bahwa rasa takut itu dating dari khayalan sendiri. Daya khayal itu merasuk pada diri seseorang sehingga dapat menyebabkan gangguan jiwa yang disebut dengan PHOBIA. Perkataan ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti takut, sedangkan rasa takut itu sendiri merupakan suatu yang sangat perlu kita hindari dalam kehidupan ini. Rasa takut atau kuatir membuat kita berhati-hati menyeberang jalan, membuat kita merasa perlu memanggil ambulance jika ada kecelakaan, jadi rasa takut memperingatkan kita setiap adanya bahaya. Tetapi phobia adalah rasa takut yang terlalu dibesar-besarkan, di mana sebenarnya tidak ada perlunya.

APA YANG KAU TAKUTI?

Kita menjadi seorang phobia bila rasa takut telah meluap dan mempengaruhi kita secara tidak wajar. Penderitaan yang paling parah adalah mereka yang takut akan hal-hal atau keadaan yang biasa. Kita sering sadar bahwa yang kita takuti sama sekali tidak berbahaya tetapi kita masih merasa panik bila menghadapinya.
CLAUSTROPHOBIA DAN AGORAPHOBIA
Phobia ini adalah yang paling dikenal dan paling biasa. Claustrophobia adalah rasa takut pada ruangan tertutup, sesuatu yang agak mudah dimengerti dan dengan mana kita dapat bersimpati. Sedangkan agoraphobia lebih suka diterangkan dan dimengerti. Diperkirakan bahwa itu adalah rasa takut pada ruangan yang terbuka. Dalam bahasa Yunani kuno, agora berarti tempat pertemuan umum dan agoraphobia secara lebih jauh dapat diterangkan sebagai ketakutan akan tempat umum. Penderita agoraphobia takut pergi dan berada di antara orang banyak.

PHOBIA TERBANG
Banyak orang mengalami  suatu getaran atau tekanan bila mereka memakai tali pengaman di dalam pesawat terbang. Orang-orang takut terbang karena takut kecelakaan, atau takut tertutup dalam suatu ruangan, perasaan tinggi atau mereka tidak suka dengan perasaan bahwa mereka tidak dapat menguasai keadaan. Cara pengobatan ringan seperti  minuman keras atau obat penenang dapat membantu meringankan sedikit atau dengan anjuran dokter.

BAGAIMANA MELENYAPKAN RASA TAKUT?

1.      TAKUT AKAN HAL YANG BELUM TERJADI
Rasa takut adalah momok yang kita jadikan sendiri hingga berkuasa atas diri kita sendiri. Ia tidak lain adalah semacam benda yang tercipta dari cita-cita kita sendiri. Karena itu sebenarnya kita bisa juga meniadakannya.

2.      KEMBANGKAN KELEBIHAN, LUPAKAN KEKELIRUAN
Setiap orang mempunyai cacat dan kekurangan. Bahkan orang-orang yang cerdik pun tidak luput dari kekeliruan-kekeliruan. Bila kita semakin menghayati perjalanan hidup ini, kita pun akan semakin insyaf betapa banyak kesalahan-kesalahan, keteledoran-keteledoran yang telah kita lakukan. Namun demikian bukan berarti kita harus merenungkan kesalahan-kesalahan itu. Sebaliknya kita harus mempelajarinya dan mengusahakan menjadi sekecil mungkin. Kita tak perlu kuatir bahwa kita dapat menjadi manusia sempurna. Memang tak seorangpun manusia yang sempurna di atas dunia ini. Setiap orang mempunya kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

3.      SIKAPMU TERHADAP KEGAGALAN
Pengaruh kegagalan tergantung pada sikap kita terhadap kegagalan itu sendiri. Ia akan mempunyai pengaruh yang positif bila kita bersikap positif pula. Tapi ia akan berpengaruh negatif terhadap kita apabila kita bersikap negatif terhadapnya.

4.      JANGAN TERGESA-GESA
Sebuah resep untuk ketentraman hati yaitu jangan tergesa-gesa. Siapa yang melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa biasanya tidak dapat berlaku tenang pula. Ia akan sering melakukan kesilapan, dan membuang tenaga pikirannya dengan percuma. Sedangkan sikap tenang dan sabar akan besar faedahnya untuk menolong seseorang yang sedang dilanda bencana krisis.

5.      SIFAT BERANI
Ada lagi sifat yang sebaiknya kita miliki dalam hidup ini yaitu sifat pemberani, Sebab orang yang tidak pernah kehilangan sifat pemberaninya, walaupun bagaimana tidak dapat dipikul hancur. Berkali ia gagal, berkali pula ia bangun dan maju lagi. Bilamana kita telah memiliki sifat berani itu, walaupun hanya sedikit peliharalah dengan sebaik-baiknya. Dengan senantiasa berpikir yang berani, pujalah ia sebagai lambang cita-citamu. Pasti keberanian itu semakin lama semakin berkembang. Di dalam hal ini keinsyafan akan harga diri, kepercayaan pada diri sendiri, dan kesadaran adalah benih terpenting dalam membuka jalan keberanian.

FRUSTASI

Menurut Dr.Zakiah Daradjat, frustasi merupakan suatu proses yang menyebabkan orang merasa akan adanya hambatan terhadap terpenuhinya kebutuhan-kebutuhannya atau menyangka bahwa akan terjadi sesuatu hal yang menghalangi keinginannya.
Sedangkan menurut Dr.Kartini Kartono, frustasi merupakan suatu keadaan, dimana suatu kebutuhan tidak dapat terpenuhi dan tujuan tidak bisa tercapai. Jadi orang yang mengalami suatu hambatan atau hambatan dalam usahanya mencapai suatu tujuan.

PENYEBAB FRUSTASI

Frustasi dapat disebabkan dari luar yaitu keadaan lingkungan dari seorang anak. Misalnya ada hinaan atau cemoohan dari teman, sehingga dapat menyebabkan anak tersebut menjadi rendah diri atau minder dan akhirnya anak tersebut merasa takut untuk mempunyai teman yang banyak.

GEJALA FRUSTASI


Gejala dari frustasi umumnya anak selalu merasa tidak puas, kesal dan bingung. Selain itu depresi juga merupakan salah satu unsure gejala yang utama dari frustasi. Dimana depresi merupakan suatu reaksi psikologis yang unik, yang gejala-gejalanya sangat bervariasi. Hal yang dapat menyebabkan sesorang jatuh kedalam keadaan depresi, biasanya diawali perasaan kecewa, sedih atau kesal. Kemudian berlanjut dengan berbagai reaksi individual yang dapat berupa perasaan gelisah, cemas, tegang, dan bahkan bersifat apatis.
Menurut Dr.A.A.H.Watts dalam tulisannya yang berjudul “The Early Simptoms of Depression” menyebutkan tentang gejala-gejala awal depresi yang meliputi :
·         Perasaan lesu (loss of Energy)
·         Cemas (Anxicty)
·         Perasaan hati tidak menentu (Swing of Affect)
·         Perubahan ritme tidur (Change in Sleep Rytm)
·         Perubahan kebiasaan atau cara hidup (Change of Habit)

AKIBAT FRUSTASI
Akibat dari frustasi umumnya sering mengakibatkan diri anak tersebut menjadi menderita dan bahkan dapat berakibat fatal bagi hidup anak atau orang tersebut. Misalnya merasa kesepian, hal semacam ini sering dialami oleh anak-anak remaja yang gagal dalam bercinta. Seakan-akan tidak ada orang lain lagi yang bisa diajak berteman. Jika keadaan ini dibiarkan terus berlangsung dan tidak lekas diubah dengan suasana yang akrab dengan teman yang lain, lama kelamaan ia akan mengucilkan diri dari dunia ramai atau ia akan mengurung diri.



Sumber referensi :
2.      Buku ILMU BUDAYA DASAR yang disusun oleh M.HABIB MUSTOPO. Penerbit : USAHA NASIONAL, SURABAYA-INDONESIA

MANUSIA DAN KEINDAHAN



A.   PENGERTIAN KEINDAHAN

Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, cantik, elok dan molek.Keindahan identik dengan kebenaran segala yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan yang bersipat universal, yaitu keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu. Ia bersipat menyeluruh
Segala sesuatu yang yang mempunyai sipat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya.
Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “belum”Akar katanya adalam “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris menjadi kata “beatiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol”beloo”

Pengertian keindahan menurut para ahli :
1.      Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
Dalam bahasa Rusia keindahan diistilahkan dengan kata “krasota” yang berarti suatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak mempunyai pengertian keindahan untuk musik.
2.      Menurut Alexander Baumgarten (Jerman)
Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain juga dengan keseluruhan.
3.      Menurut Sulzer
Yang indah itu hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.

4.      Menurut Winchelman
Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.

5.      Menurut Shaftesbury (Jerman)
Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis, karena itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan.

6.      Menurut Humo (Inggris)
Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7.      Menurut Hemsterhuis (Belanda)
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dalam waktu sesingkat-singkatnya.
8.      Menurut Emmanuel Kant
                        Keindahan terdiri dari 2 segi, yaitu subjektif dan objektif.
9.      Menurut al – Ghazzali
Hal yang paling indah ialah yang mempunya semua sifat-sifat perfeksi yang khas bagi karangan atau tulisan, seperti keharmonisan huruf-huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang menyenangkan.
Berdasarkan Herbert Read keindahan itu dipandang sebagai gejala-gejala yang tidak tetap sifatnya.

B.   ESTETIKA (TEORI TENTANG KEINDAHAN)

Teori tentang keindahan dan seni dikembangkan dari pengertian estetika yang berarti “teori tentang ilmu pengindraan”, yang sesuai dengan pengertian etimologisnya.
Baumgarten (1735) yang sebagai filosof pertama memperlakukan estetika sebagai suatu bidang studi yang khusus. Beliau mengkhususkan penggunaan istilah “estetika” untuk teori tentang keindahan artistik, karena ia berpendapat seni sebagai perseptif perasaan yang khusus.
Aristoteles menggunakan istilah “puitik” dan “retorik” untuk teori keindahan artistik, yang dijadikan bagian khusus dari estetika oleh Baumgarten.

C.   PERASAAN KEINDAHAN (SENSIBILITAS ESTETIS)

Manusia adalah makhluk berpikir atau homosapiens. Selain itu manusia juga merasa dan mengindra. Melalui panca indra manusia dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan sesuatu itu menyenangkan dan menggembirakan maka akan timbul perasaan puas. Tiap-tiap orang memiliki perasaan keindahan (kepekaan keindahan), yaitu kemampuan terpesona, tergerak oleh ciptaan yang indah, tidak acuh tak acuh, tetapi mengambil sikap (senang atau tidak senang).
Perasaan keindahan manusia itu tetap dari jaman ke jaman,antara manusia yang satu dengan manusia yang lain, baik pada orang primitif, modern, desa, kota, pria maupun wanita. Namun kualitasnya yang berbeda, disebabkan oleh lingkungan atau kebudayaan yang berbeda-beda itu. Watak perasaan keindahan (sensibilitas estetis) ini statis. Jadi dalam diri manusia terdapat dua unsur yaitu unsur statis dan dinamis.


Sumber referensi :
2.      Buku ILMU BUDAYA DASAR yang disusun oleh M.HABIB MUSTOPO. Penerbit : USAHA NASIONAL, SURABAYA-INDONESIA

MANUSIA DAN CINTA KASIH


A.   PENGERTIAN CINTA KASIH

Cinta adalah sesuatu yang abstrak namun dapat dirasakan, sementara kasih adalah suatu perasaan sayang atau cinta. Cinta dan kasih memiliki pengertian yang hampir sama, namun sebenarnya cinta itu lebih mengandung sebuah perasaan, sementara kasih adalah sesuatu yang dapat diwujudkan dalam kenyataan yang muncul dari sebuah cinta.
Cinta kasih adalah suatu anugrah dari Tuhan berupa perasaan yang tulus tanpa adanya desakan atau paksaan. cinta kasih dimiliki semua orang, dan cinta kasih ini sangat luas, ada cinta kasih terhadap allah, cinta kasih terhadap rasulullah, cinta kasih terhadap orang tua, cinta kasih terhadap sesama, cinta kasih terhadap pasangan, dan lain sebagainya.
Dalam bukunya, Erich fromm, meyebutkan bahwa cinta itu memberi bukan menerima, memberi disini hal yang bersifat manusiawi, bukan materi. Menurut beliau cinta selalu menyatakan unsur-unsur yaitu :
1.      pengasuhan, contohnya: cinta kasih orang tua terhadap anaknya, dengan rasa cinta kasihnya mereka mengasuh anak dengan perasaan yang tulus.

2.      tanggung jawab, perbuatan manusia yang sukarela, contohnya: hubungan ibu dengan anak bayinya menunjukanpenyelenggaraan atas hubungan fisik.


3.      perhatian, tindakan yang mampu mengembangkan pribadi lain untuk membuka dirinya.

4.      Pengenalan, keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.    

Namun menurut Dr. Sarlito W. Sarwono cinta memiliki 3 unsur yaitu :
1.      Keterikatan, perasaan untuk bersama dengan seseorang.
2.      Keintiman, kebiasaan-kebiasaan yang menunjukan antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi.
3.      Kemesraan, adanya rasa kangen apabila jauh.

B.   TINGKATAN CINTA KASIH

Cinta memiliki tingkatan yakni :
1.     Cinta terhadap Allah :
Bentuk religius cinta adalah cinta terhadap Allah. Cinta tehadap Allah mempunyai sifat dan aspek yang berbeda sama banyaknya dengan cinta terhadap manusia dan dalam arti yang luas kita menentukan perbedaan-perbedaan yang sama.
Di dalam agama, Allah adalah mempunyai nilai yang tertinggi, kebaikannya begitu didambakan oleh setiap umatnya. Oleh sebab itu Allah bergantung pada apa kebaikan yang paling dirindukan oleh semua pribadi. Dari alasan tersebutmuncul pengertian konsep Allah harus dimulai dengan analisis struktur pribadi yang menyembah Allah.

2.      Cinta terhadap orang tua :
Cinta kasih orang tua begitu tulus kepada anaknya, mereka dengan tulus, mendidik, dan membesarkan anaknya dengan rasa tanggung jawab yang begitu besar, mereka menganggap anak adalah anugrah terbesar yang mereka miliki dari Allah sehingga mereka pun senang dan ikhlas untuk mengasuh dan membesarkan anaknya.          
Cinta kasih orang tua terhadap anaknya tidaklah ada duanya, karena orang tua selalu memberikan cinta kassihnya kepada anaknya, tak ada sedikitpun rasa untuk menyakiti seorang anaknya. Orang tua pun tak pernah mengharapkan sedikitpun balasan dari apa yang telah mereka lakukan. Oleh itu sebabnya orang tua merupakan tokoh terbaik dalam kehidupan.

3.      Cinta kasih terhadap diri sendiri :
Menurut Meister, “jika engkau mencintai dirimu, maka engkau mencintai setiap orang lain, daripada engkau mencintai dirimu sendiri, engaku tak akan benar-benar berhasil mencintai dirimu sendiri”. Dengan demikian setiap pribadi yang mampu mencintai dirinya sendiri, maka ia adalah pribadi yang besar, berbudi yang selain ia mencintai pribadinya sendiri, ia juga mencintai semua orang lain dengan sama.

4.      Cinta kasih terhadap pasangan :

Cinta terhadap pasangan biasanya terjadi pada saat masa remaja, saat itu lah perasaan remaja benar-benar dilanda rasa yang sangat luar biasa, rasa cinta itu muncul dengan sendiri, tanpa sebuah alasan apapun, rasa cinta itu  dilandaskan oleh perasaan yang tulus, sehingga rasa cinta mampu menerima pasangan dengan apaadanya, mampu menerima segala kekurangan juga kelebihan sehingga dapat saling melengkapi.


Sumber referensi :
1.      Digital book Universitas Gunadarma.
2.      Buku ILMU BUDAYA DASAR yang disusun oleh M.HABIB MUSTOPO. Penerbit : USAHA NASIONAL, SURABAYA-INDONESIA.

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR (IBD) DALAM KESUSASTERAAN


A.  PENDEKATAN KESUSASTERAAN

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugrahi akal pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah, oleh sebab itu manusia di tuntut untuk  mengapresiasikan diri. Manusia diberi akal dan pikiran untuk meneladani sastra dengan wujud pengenalan, kesenangan dan keseringan menulis agar manusia mempunyai daya tarik tersindiri dalam dunia sastra         
IBD semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. berasal dari bahasaLatin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena tidak bersifat normatif sehingga nilai-nilai yang disampaikannya pun lebih fleksibel baik secara isi atau pun cara penyampaiannya, dibandingkan dengan sastra, filsafat memiliki sifat normatif, sehingga filsafat sulit berkomunikasi.

B.   ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Prosa memiliki banyak istilah  seperti narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusasteraan Indonesia terdapat dua jenis prosa, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Prosa Lama meliputi :
§  Dongeng,
§  Hikayat, 
§  Sejarah, 
§  Epos, 
§  Cerita PelipurLara.
Prosa Baru meliputi :
§  Cerpen, 
§  Novel, 
§  Biografi, 
§  Kisah, 
§  Otobiografi.

C.   NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

Sebagai seni karya sastra langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan, kesenangan yang diperoleh dari pembaca akan dapat mengembangkan imajinasi untuk mengenal daerah lain, atau tempat yang asing.
2. Prosa fiksi memberikan informasi, fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat dalan ensiklopedia. Selain itu kita juga dapat belajar sesuatu tentang kehidupan masa kini, masa lalu, atau mungkin dimasa yang akan datang
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural, merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan, lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dari banyak individu.

D.  ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang estetik.
Keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.      Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora,perbandingan alegori sehingga membuat puisi menjadi segar, hidup, dan juga menarik.
2.      Kata-kata yang bermakna ganda
3.      Kata-kata berjiwa. Kata-kata yang berisi perasaan dan pengalaman jiwa sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata konotatif yaitu kata-kata yang telah ditambahkan dengan nilai rasa.
5.      Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.

Sumber referensi :
1.      Digital book Universitas Gunadarma 

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A.   HAKEKAT MANUSIA
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu terjalinnya hubungan yang sangat erat yang tidak dapat dipisahkan, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia sesungguhnya merupakan suatu dari kebudayaan.
Hampir semua tindakan manusia adalah merupakan kebudayaan. Hanya yang sifatnya saja  yang naluriah yang bukan merupakan kebudayaan, tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan dibiasakan dengan cara belajar.
Hubungan terhadap antara manusia dengan kebudayaan yaitu dengan kebudayaan yang dapat dilihat dari kedudukan setiap manusia dan terhadap kebudayaan.Manusia mempunyai empat ciri kedudukan yaitu kedudukan kebudayaan antara lain :
1.      penganut kebudayaan
2.      pembawa kebudayaan
3.      manipulator kebudayaan
4.      pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan tersebut dikarenakan manusia harus dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive manusia mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya dan sehingga manusia melakukan berbagai banyak cara yang dilakukannya.
Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan sebagai pedoman bertingkah laku. internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1.      Makhluk memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhannya.
2.      Individu memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku   intelektual dan sosial.
3.      Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dirinya dan  menentukan nasibnya.
4.      Makhluk dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak  pernah selesai (tuntas).
5.      Individu yang hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6.      Suatu keberadaan berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi.
7.      Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8.      Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan, bahkan ia tidak bisa
berkembang sesuai dengan martabat kemanusiannya tanpa  hidup  dalam lingkungan sosial.


A.   UNSUR BUDAYA  
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
            Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·         alat-alat teknologi
·         sistem ekonomi
·         keluarga
·         kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
·         sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·         organisasi ekonomi
·         alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
·         organisasi kekuatan (politik)
Jacobus Ronjabar mengatakan unsur budaya terdiri dari 7 unsur, yaitu :
·         Cara memasak
·         Mata pencaharian
·         Sistem kemasyarakatan
·         Bahasa (320 bahasa)
·         Kesenian
·         Sistem pengetahuan
·         Religi atau kepercayaan
Selain memiliki unsur kebudayaan juga memiliki wujud, yaitu :
·         Peraturan
·         Sistem social
·         Hasil karya manusia

Fungsi kebudayaan, di bagi menjadi 2, yaitu
·         Manusia :
1)      Melindungi hubungan antar manusia
2)      Tempat seluruh perasaan manusia
3)      Kebutuhan terpenuhi melalui masyarakat
·         Masyarakat :
1)      Setiap kebudayaan menentukan situasi
2)      Menentukan sikap, nilai, tujuan
3)      Membentuk pola tingkah laku.

B.   PERBEDAAN BUDAYA BARAT DENGAN BUDAYA TIMUR

1)      Budaya barat lebih individual, dibanding dengan budaya timur.
2)      Budaya barat lebih tepat waktu, dibandingkan dengan budaya timur.
3)      Budaya barat lebih tertib ketika mengantri disbanding dengan budaya timur.
4)      Budaya barat lebih menyukai menggunakan sepedah atau berjalan kaki, sementara budaya timur lebih menyukai mngendarakan motor dan mobil.


Sumber referensi : 
3)      Buku ILMU BUDAYA DASAR yang disusun oleh M.HABIB MUSTOPO. Penerbit : USAHA NASIONAL, SURABAYA-INDONESIA.



PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR (IBD)


A.   PENGERTIAN ILMU BUDAY DASAR (IBD)

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang dapat memberikan pengetahuan dan pengertian tentang konsep-konsep yang dikembangkan mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari tentang humanities seseorang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai manusia itu sendiri,dan terdiri dari tujuan.
           
B.   TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR (IBD)

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar merupakan usaha yang dapat pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat:
1.      Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2.      Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3.      Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat, menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
4.      Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5.      Memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6.      Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7.      Mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8.      Tidak terjerumus pada sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9.      Mampu menanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesia.
10.  Mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
 

C.   RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR (IBD)

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :

1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.

2.      Hakekat manusia yang satu universal, tetapi beraneka ragam    perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak  jelas bahwa manusia menempati posisi sentral  pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.


Sumber Referensi :
1.      Digital book Universitas Gunadarma
2.      Buku ILMU BUDAYA DASAR yang disusun oleh M.HABIB MUSTOPO. Penerbit : USAHA NASIONAL, SURABAYA-INDONESIA




Nama : Afiantika Nurmasita
Kelas : 1PA07
Npm  : 10511276